Sabtu, 20 Oktober 2012

Menjadi Wanita Muslimah


    Setiap muslimah senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi beberapa yang harus diingat, kecantikan dari dalam (inner beauty) adalah hal yang lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk menjaga citra diri seorang muslimah.              
Menjaga kecantikan dari dalam berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam. Sebagai contoh, bibir yang indah tak hanya indah menarik secara fisik, tapi juga meniscayakan penuturan kata-kata baik dan ucapan santun. Tutur kata santun dan ucapan yang baik memberi kesan mendalam bagi orang lain.
Allah pun dengan tegas menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil (tidak berilmu), mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut. Dia berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Al-Furqan: 63)


…seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat…

 \(‾▿‾\)┌(_o_)┐(/‾▿‾)/┌(_o_)┐\(‾▿‾\)  ♥ 

Tak hanya itu, seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat. Rasulullah bersabda, “Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat yang ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah menjaga lisan dari ucapan yang tidak berguna.”
Dalam Ad-Daa` wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menerangkan lebih lanjut, “Menjaga lisan adalah agar jangan sampai seseorang mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Apabila dia berkata hendaklah berkata yang diharapkan terdapat kebaikan padanya dan manfaat bagi agamanya. Apabila dia akan berbicara hendaklah dia pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat manfaat dan kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam, dan apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan yang pertama (tidak bermanfaat) itu.”
Termasuk dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan ghibah yang berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan apa-apa yang diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang tercela. Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain, insya Allah mereka akan menjadi seorang muslimah sejati. Rasulullah SAW bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim)
Pun demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti mata. Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan memesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka. Allah berfirman mengenai hal ini, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (Al-Hujurat: 12).


…Untuk menjadikan sepasang mata yang indah & memesona,
maka pandanglah kebaikan² dari orang², jangan mencari² keburukan mereka…

 \(‾▿‾\)┌(_o_)┐(/‾▿‾)/┌(_o_)┐\(‾▿‾\)  ♥ 

Rasulullah pun mewanti-wanti, “Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya yang belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-jelekkannya, janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang siapa yang Allah mencari aibnya niscaya Allah akan menyingkapnya walaupun di dalam rumahnya.” (HR. At Tirmidzi)
Dan terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal yang diridhai Allah dan Rasul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan mata untuk bermaksiat. Pandangan mata adalah mata air kemuliaan, juga sekaligus duta nafsu syahwat.
Betapa banyak manusia mulia yang didera nestapa dan kehinaan, hanya karena mereka tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu ketika matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, karena dipergunakan secara zhalim. Seseorang muslimah yang menjaga pandangan berarti dia menjaga harga diri dan kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rasul menegaskan, “Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”
 Lalu peliharalah telinga dari mendengarkan bid’ah, gosip, kata-kata keji dan sesat, atau menyebutkan kesalahan-kesalahan orang. Telinga diciptakan untuk mendengarkan Kalam Allah dan instruksi-instruksi Rasulullah. Sepasang telinga yang indah dan baik adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman. Lalu tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan; satu untuk membantu kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam juga  mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di bawah’. Tentang hal ini, suatu ketika, Rasul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud Rasulullah adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.


 ...Maka jaga baik-baik kedua tangan, 
jangan dipergunakan untuk memukul seorang muslim, 
dipakai untuk mengambil barang haram ataupun mencuri, 
jangan dipergunakan untuk menyakiti makhluk ciptaan Allah, 
atau dipergunakan untuk mengkhianati titipan atau amanah. 
Atau untuk menulis kata-kata yang tidak diperbolehkan...

 \(‾▿‾\)┌(_o_)┐(/‾▿‾)/┌(_o_)┐\(‾▿‾\)  ♥ 

Kemudian kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan Allah. Jagalah kedua kaki untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan atau pergi ke pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah kemaksiatan yang besar dan sama saja dengan merendahkan diri kalian. Lalu jangan sekali-kali mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslim, pergunakanlah untuk berbakti kepada Allah, misalnya dengan mendatangi masjid, tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama serta menyambung tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad di jalan-Nya.
Rasul bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Allah, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Allah akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalanKu, karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para RasulKu, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.”
Demikian pula dengan segenap anggota tubuh lainnya. Semuanya akan nampak indah serta memesona apabila dipergunakan dalam rel ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kecantikan fisik seorang muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin. Untuk mendapatkan tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan orang-orang fakir-miskin.
Maka jadikan malu karena Allah sebagai perona pipinya. Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya. Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama. Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah tawadhu. Kalungnya adalah kesucian. [ganna pryadha/voa-islam.com/berbagai sumber]


 \(‾▿‾\)┌(_o_)┐(/‾▿‾)/┌(_o_)┐\(‾▿‾\)  ♥ 


A.   10 Karakter Muslim/Muslimah Sejati

Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi tiang penyangga peradaban dunia. Kesepuluh karakter itu adalah :

Catatan:
* 10 karakter Muslim/Muslimah sejati ini dirumuskan oleh Hasan Albana *


1.        Salimul Aqidah à Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.

2.        Shahihul Ibadah àBenar Ibadahnya menurut AlQur’an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid’ah yang dapat menyesatkannya.

3.        Matinul Khuluq à Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).

4.        Qowiyul Jismi à Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Allah SWT.


5.        Mutsaqoful Fikri à Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.

6.        Qodirun ‘alal Kasbi à Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

7.        Mujahidun linafsihi àBersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.

8.        Haritsun ‘ala waqtihi à Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.

9.        Munazhom Fii Su’unihi à Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.

10.      Naafi’un Li Ghairihi à Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Mudah-mudahan dengan kesepuluh karakter yang dikemukakan diatas menjadikan kita termotivasi untuk dapat merealisasikannya dalam diri kita.Amin.







B.   Renungan Menjadi Wanita Muslimah


1.   Dari lingkungan keluarga
      Menjadi wanita sholeha itu sangatlah baik dan membanggakan.bersyukurlah buat yang terlahir  di dalam lingkungan keluarga yang beragama islam lebih kental. secar otomatis kita sudah di didik agar menjadi wanita muslimah yang sholeha. Lihatlah orang tua kita. Ayah, ibu, kakak, adik, paman, bibi, nenek, kakek, siapapun saudara kita baik yang tua maupun yang muda jika dia lebih tahu ilmu agama dan dia terapkan dalam hidupnya. Maka ikutilah dan belajarlah sekalipun sama adik kita sekalipun. Terutama seorang wanita akan belajar dari figur seorang ibu karena sejak dalam kandungan dialah yang menjadi guru buat kita. jika ibu  aklaknya kurang baik maka yang akan terekam dalam otak si anak 80% adalah pengalaman sang ibu. untuk itu yang menjadi ibu berusahalah agar menjadi ibu guru yang baik sepanjang hidupmu bauat anak anakmu.

2.   Dari lingkungan tetangga
      Tetapi jika di dalam keluarga pendidikan agamanya kurang, keluar rumah dan tengok ke sekeliling rumah tetangga anda. Perhatikan dengan seksama tetangga mana yang dapat anda jadikan teladan atau contoh.Ingat tetangga adalah saudara kita yang paling dekat setelah keluarga di rumah. Karena itu Tetangga mempunyai pengaruh besar terhadap pembelajaran kita dalam menjadi seorang muslimah yang baik. Untuk itu saringlah figur tetangga yang baik untuk kau pelajari. karena mayoritas di indonesia beragam agama maka belajarlah yang benar - benar mengarahkanmu ke dalam muslimah yg sholeha.

3.   Dari lingkungan Sekolah
     Ya, lingkungan sekolah sangatlah mempengaruhi bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang muslimah yang baik. Jika kita ingin menjadi muslimah yg sholeha carilah sekolah yang bercorak islam. Jika kita masuk ke sekolah umum, berusahalah agar mempunyai teman yang berjilbab dan beraklak baik. kemudian ikuti acara acara rohis atau organisasi remaja islam dalam sekolah.

4.   Dari lingkungan teman dekat
     Walaupun teman dekat kita itu sangatlah baik terhadap kita tapi jika aklaknya kurang baik sebaiknya di hindari jangan terlalu dekat. karna baimanapun juga sedikit banyak akan menularkan aklak yang kurang baik. karena itu carilah teman dekat yang bisa membawa ke dalam kebaikan dunia akherat . ingat jika kita dekat dengan penjual parfum kita akan ikut bau wangi tapi jika kita dekat dengan penempa besi kita kena panasnya.

5.   Dari guru atau ustadz 
Belajarlah lebih dalam dari guru atau ustad agar kita tidak salah menjabarkan apa yang kita dapat. Jika kita sulit memahami  masalah apapun guru atau ustadlah tempat kita bertanya agar tidak salah langkah.

 6.   Dari Al- Quran dan Hadist
   Terutama berdasarkan Al Quran dan hadist. Siapapun yang mengatakan kalo tidak berdasarkan al Quran dan hadist jangan di ikuti. Dengan berpegangan Al- Quran dan hadist insya allah kita akan menjadi muslimah yang sholeha dan bermanfaat buat dunia dan akherat.





  \(‾▿‾\)┌(_o_)┐(/‾▿‾)/┌(_o_)┐\(‾▿‾\)  ♥ 

C.   Tips Menjadi Wanita Muslimah yang Sholeha

          Banyak wanita yang bilang bahwa susah menjadi wanita, seperti aturan-aturan dibawah ini :
  1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki. 
  2. Wanita perlu minta ijin dari suami apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya. 
  3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki. 
  4. Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki. 
  5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak 
  6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada istrinya. 
  7. Talak terletak di tangan suami dan bukan istri. 
  8. Wanita kurang nyaman dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas. 
  9. dan lain-lain. 

             Namun Allah memudahkan Wanita dengan kenyataan-kenyataan seperti dibawah ini :
  1.         Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti itulah intan permata bandingannya denganseorang wanita.   
  2.         Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya ? 
  3.         Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu akan menjadi miliknya dan tidak perlu diserahkan kepada  suami? Sementara suami apabila menerima warisan ia wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya ? 
  4.         Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukahbahwa setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah dimuka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya. 
  5.         Diakherat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Istrinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya. Artinya , bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya. 
  6.         Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan 4 Syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga Kehormatannya. 
  7.         Seorang lelaki wajib berjihad di jalan Allah, sementara bagi wanita jika taat kepada suami serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad di jalan Allah tanpa perlu mengangkat senjata. 


Yakinlah bahwa sebagai Dzat yang Maha Pencipta sudah pasti Allah Maha Tahu akan segala yang diciptakan Nya sehingga peraturan-Nya adalah yang terbaik bagi manusia.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya lebih senang melihat wanita yang menggunakan busana secara syar'i, sekarang keluarga saya sudah menggunakan busana secara syar'i. Saat ini banyak Produsen Mukena dan gamis yang menawarkan berbagai macam model.

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | ewa network review